16 October 2012
Ya Allah siksanya Azab Kubur
Apabila mati kita ditanam kemudian jadi tanah habis cerita. Yang susah hanya di dunia, apabila mati selesailah masalah. Orang ini tak pernah belajar, dia anggap mati itu mudah. Padahal kalau tidak ada iman, syariat diabaikan mati sangat menyakitkan. Dia akan menempuh 4 babak yang sangat menakutkan. Kesakitan mati macam pukulan tiga ratus pedang yang tajam. Di dalam kubur pula dipukul dan dibelasah oleh mungkar nakir sangat sakitnya. Makin lama qiamat lamalah masa menerima azab kubur. Dia diazab tidak ada ringan-ringan. Dipukul dipalu oleh malaikat amat ganasnya. Terpekik terlolong tidak ada siapa yang menolongnya. Di padang mahsyar dibiarkan beratus-ratus tahun. Di dalam keadaan tidak berpakaian matahari di atas ubun amat panas. Terlontar terbiar macam cacing kepanasan tiada siapa yang menolongnya. Masing-masing tidak memperduli, masing-masing jaga diri. Akhir sekali meniti siratul mustaqim, kemudian berguguranlah ke dalam api. Di dalam neraka yang panas dirantai dipukul dibelengu. makan buah zaqum yang panas. Dengan bau busuknya kalau terbau oleh makhluk dunia semuanya mati. Di dalam neraka kekal abadi tidak diukur oleh masa lagi. Marilah kita insaf dengan cerita ini marilah kita menyiapkan diri. Agar kita selamat dengan penderitaan yang diceritakan tadi.
Berikutnya adalah keterangan Al Quran, Hadis Rasulullah SAW dan beberapa kisah yang pernah berlaku pada masa yang lalu tentang dasyatnya kematian, azab siksa kubur dan suasana alam barzakh yang mengerikan.
Dari Albaraa’ bin Aazib r.a. berkata: Kami bersama Nabi s.a.w. keluar menghantar jenazah seorang sahabat Ansar, maka ketika sampai ke kubur dan belum dimasukkan dalam lahad, Nabi s.a.w. duduk dan kami duduk di sekitarnya diam menundukkan kepala bagaikan ada burung di atas kepala kami, sedang Nabi s.a.w. mengorek-ngorek dengan dahan yang ditangannya, kemudian ia mengangkat kepala sambil bersabda: Berlindunglah kamu kepada Allah dari siksa kubur, 2 atau 3 kali diulang. Lalu bersabda: Sesungguhnya seorang mukmin jika akan meninggalkan dunia dan menghadapi akhirat (akan mati), turun padanya Malaikat yang putih-putih wajahnya bagaikan matahari, membawa kafan dari syurga, maka duduk di depannya sejauh pandangan mata mengelilinginya, kemudian datang malakul maut dan duduk di dekat kepalanya dan memanggil. Wahai roh yang tenang baik, keluarlah menuju pengampunan Allah dan redhoNya.
Nabi s.a.w. bersabda: Maka keluar rohnya mengalir bagaikan titisan dari mulut bekas tempat air, maka terus diterima, dan terus dimasukkan dalam katan dan dibawa keluar semerbak harum bagaikan kasturi yang terharum di atas bumi, lalu dibawa naik, maka tidak melalui rombongan Malaikat melainkan ditanya: Roh siapakah yang harum ini? Dijawab: Roh Fulan bin Fulan sehingga sampai ke langit, dan di sana dibukakan pintu langit, dan disambut oleh penduduknya dan pada tiap langit diantar oleh Malaikat muqarrabun dibawa naik ke langit yang atas hingga sampai ke langit ketujuh, maka Allah berfirman: Catatlah suratnya di Illiyyin.
Kemudian dikembalikan ia ke bumi, sebab daripadanya Kami jadikan, dan di dalamnya Aku kembalikan dan daripadanya pula akan Aku keluarkan pada saatnya. Maka kembalilah roh kejasad dalam kubur, kemudian datang kepadanya dua Malaikat untuk bertanya: Siapa Tuhanmu. Maka dijawab: Allah Tuhanku. Lalu ditanya: Apakah agamamu? Dijawab: Agamaku Islam. Ditanya: Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutus di tengah-tengah kamu itu? Dijawab: Dia utusan Allah. Lalu ditanya: Bagaimanakah kau mengetahui itu? Dijawab: Saya membaca kitab Allah lalu percaya dan membenarkannya. Maka terdengar suara: Benar hambaku, maka berikan padanya hamparan dari syurga serta pakaian syurga dan bukakan untuknya pintu yang menuju ke syurga, supaya ia mendapat bau dan hawa syurga, lalu diluaskan kubur sepanjang pandangan mata kemudian datang kepadanya seorang yang bagus wajahnya dan harum baunya sambil berkata: Terimalah kabar gembira , ini saat yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Lalu ditanya: Siapakah kau? Jawabnya: Saya amalmu yang baik. Lalu ia berkata: Ya Tuhan segerakan hari Qiamat supaya segera saya bertemu dengan keluargaku dan kawan-kawanku.
Nabi s.a.w. bersabda: Adapun hamba yang kafir jika akan meninggalkan dunia dan menghadapi akhirat, maka turun kepadanya Malaikat dari langit yang hitam mukanya dengan pakaian hitam, lalu duduk di mukanya sepanjang pandangan mata, kemudian datang malakul maut dan duduk di samping kepalanya, lalu berkata: Hai roh yang jahat, keluarlah menuju murka Allah, maka tersebar di semua anggota badannya, maka dicabut rohnya bagaikan mencabut besi dari bulu yang basah, maka terputus semua urat dan ototnya, lalu diterimanya akan dimasukkan dalam kain hitam, dan dibawa dengan bau yang sangat basin bagaikan bangkai, dan dibawa naik, maka tidak melalui Malaikat melainkan ditanya: Roh siapakah yang jahat dan basi itu? Dijawab: Roh Fulan bin Fulan dengan sebutan yang amat buruk sehingga sampai di langit dunia, maka minta dibuka, tetapi tidak dibuka untuknya.
Kemudian Nabi s.a.w. membaca ayat: Tidak dibukakan bagi mereka itu pintu-pintu langit dan tidak dapat masuk syurga sehingga onta dapat masuk dalam lobang jarum.
Kemudian diperintahkan: Tulislah orang itu dalam sijjin, kemudian dilemparkan rohnya itu begitu saja sebagaimana Ayat: Dan siapa mempersekutukan Allah. maka bagaikan jatuh dari langit lalu disambar burung helang atau dilemparkan oleh angin ke dalam jurang yang curam.
Kemudian dikembalikan roh itu ke dalam jasad di dalam kubur, lalu didatangi oleh dua Malaikat yang mendudukkannya lalu menanya: Siapa Tuhanmu?
Jawabnya: Saya tidak tahu.
Lalu ditanya: Apakah agamamu?
Jawabnya: Saya tidak tahu.
Lalu ditanya: Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutus di tengah-tengah kamu itu?
Jawabnya: Saya tidak tahu.
Maka terdengar suara seruan dari langit: Dusta hambaku hamparkan untuknya dari neraka dan bukakan baginya pintu neraka, maka terasa olehnya panas hawa neraka, dan disempitkan kuburnya sehingga terhimpit dan rusak tulang-tulang rusuknya, kemudian datang kepadanya seorang yang busuk wajahnya dan basi baunya berkata kepadanya: Sambutlah hari yang sangat buruk bagimu, inilah saat yang telah diperingatkan oleh Allah kepadamu.
Lalu ia bertanya: Siapakah kau? Jawabnya: Aku amalmu yang buruk. Lalu ia berkata: Ya Tuhan jangan keburu hari qiamat, ya Tuhan jangan percepatkan hari qiamat.
Dari Abu Hurairah r.a. berkata:
Rasulullah s.a.w. bersabda: Seorang mukmin jika sakaratul maut didatangi
oleh Malaikat dengan membawa sutra yang berisi misik (kasturi) dan
tangkai-tangkai bunga, lalu dicabut rohnya bagaikan mengambil rambut di
dalam adunan sambil dipanggil: Hai roh yang tenang kembalilah kepada
Tuhanmu dengan perasaan rela dan diredhoi. Kembalilah kepada rahmat dan
keredhoan Allah, maka jika telah keluar rohnya terus diletakkan di atas
misik dan bunga-bunga itu dan dilipat dengan sutra, lalu dibawa ke
illiyyin.
Adapun orang kafir jika sakaratul maut didatangi oleh Malaikat yang
membawa kain bulu di dalamnya ada api, maka dicabut rohnya dengan
kekerasan sambil dikatakan kepadanya: Hai roh yang jahat keluarlah
menuju murka Tuhanmu ke tempat yang rendah hina dan siksaNya, maka bila
telah keluar rohnya diletakkan di atas api dan bersuara seperti sesuatu
yang mendidih kemudian dilipat dan dibawa ke sijjin.Dari Abdullah bin Umar r.a. berkata: Seorang mukmin jika diletakkan di kubur maka diperluas kuburnya itu hingga 70 hasta dan ditaburkan padanya bunga-bunga dan dihamparkan sutra, dan bila ia hafal sedikit dari Quran cukup untuk penerangannya jika tidak maka Allah memberikan kepadanya nur cahaya penerangan yang menyerupai penerangan matahari, dan ia dalam kubur bagaikan pengantin baru, jika tidur maka tidak ada yang berani membangunkan kecuali kekasihnya sendiri, maka ia bangun dari tidur itu bagaikan yang masih kurang masa tidurnya dan belum puas.
Adapun orang kafir maka akan dipersempit kuburnya sehingga menghancurkan tulang rusuknya dan masuk ke dalam perutnya, lalu dikirim kepadanya ular segemuk leher unta, maka makan dagingnya hingga habis dan sisa tulang semata-mata, lalu dikirim kepadanya Malaikat yang akan menyiksa iaitu yang buta tuli dan bisu dengan membawa pentung dari besi yang terus dipukulkannya, sedang Malaikat itu tidak mendengar suara jeritannya dan tidak melihat keadaannya supaya tidak dikasihaninya, selain itu lalu dihidangkan siksa neraka itu tiap pagi dan petang.
Abul-Laits berkata: Siapa yang ingin selamat dari siksa kubur maka harus melazimi empat dan meninggalkan empat, adapun yang harus dijaga iaitu:
1. Menjaga sembahyang lima waktu.
2. Banyak bersedekah.
3. Banyak membaca Al Quran.
4. Memperbanyak tasbih (membaca: Subhanallah, walhamdulillah wal’aa ilaha illallah wallahu akbar, walahaula wala quwata illa bilah). Sebab semua yang empat dapat menerangi kubur dan meluaskannya.
Adapun empat yang harus ditinggalkan iaitu:
1. Dusta.
2. Adu-adu.
4. Menjaga kencing, Rasulullah bersabda: Bersih-bersihlah kamu daripada kencing, sebab umumnya siksa kubur itu kerana kencing. (Yakni jika cebok jangan sampai ada sisanya, harus bersih dan benar-benar puas).
Nabi s.a.w. bersabda: Sesungguhnya Allah
tidak suka padamu empat, main-main dalam sembahyang dan tidak khusyuk.
Dalam bacaan Quran (atau cepat-cepat). Dan berkata keji waktu puasa, dan
tertawa di kubur.
Muhammad bin Assammaak ketika melihat kubur berkata: Kamu jangan
tertipu kerana tenangnya dan diamnya kubur-kubur ini, maka alangkah
banyaknya orang yang sudah bingung di dalamnya, dan jangan tertipu
kerana ratanya kubur ini, maka alangkah jauh berbeda antara yang satu
pada yang lain di dalamnya. Maka seharusnya orang yang berakal
memperbanyak ingat pada kubur sebelum masuk ke dalamnya.Sufyan Atstsauri berkata: Siapa yang sering (banyak) memperingati kubur, maka akan mendapatkannya kebun dari kebun-kebun syurga, dan siapa yang melupakannya maka akan mendapatkannya jurang dari jurang-jurang api neraka.
Ali bin Abi Thalib r.a. berkata dalam khutbahnya: Hai hamba Allah berhati-hatilah kamu dari maut yang tidak dapat dihindari, jika kamu berada di tempat ia datang mengambil kamu, dan bila kamu lari pasti akan terpegang juga, maut terikat selalu di ubun-ubunmu, maka carilah jalan selamat, carilah jalan selamat, dan segera-segera, sebab dibelakangmu ada yang mengejar kamu iaitu kubur, ingatlah bahwa kubur itu adakalanya kebun dari kebun-kebun syurga, atau jurang dari jurang-jurang neraka, dan kubur itu tiap hari berkata-kata: Akulah rumah yang gelap, akulah tempat sendirian, akulah rumah ulat-ulat.
Ingatlah sesudah itu ada hari yang lebih ngeri, hari di mana anak kecil segera beruban, dan orang tua bagaikan orang mabuk, bahkan ibu yang menyusu lupa terhadap bayinya dan wanita yang bunting menggugurkan kandungannya, dan kau akan melihat orang-orang bagaikan orang mabuk tetapi tidak mabuk arak hanya siksa Allah sangat ngeri dan dahsyat.
Ingatlah bahwa sesudah itu ada api neraka yang sangat panas dan curam yang dalam, perhiasannya besi, dan airnya darah bercampur nanah, tidak ada rahmat Allah di sana. Maka kaum muslimin pada menangis, lalu ia berkata: Dan di samping itu ada syurga yang luasnya selebar langit dan bumi, tersedia untuk orang-orang yang taqwa. Semoga Allah melindungi kami dari siksa yang pedih dan menempatkan kami dalam Darun-naiem (syurga yang serba kenikmatan).
Usaid bin Abdirrahman berkata: Saya telah mendapat keterangan bahwa seorang mukmin jika mati dan diangkat. Ia berkata: Segerakan aku, dan bila telah dimasukkan dalam lahad (kubur), bumi berkata kepadanya: Aku kasih kepadamu ketika di atas belakangku, dan kini lebih sayang kepadamu. Dan bila orang kafir mati lalu diangkat jenazahnya ia berkata: Kembalikan aku dan bila diletakkan di lahadnya, bumi berkata kepadanya: Saya sangat benci kepadamu ketika kau di atas belakangku, dan kini aku lebih benci lagi kepadamu.
Usman bin Affan r.a. ketika berhenti di atas kubur ia menangis, maka ditegur: Engkau jika menyebut syurga dan neraka tidak menangis, tetapi kau menangis kerana kubur? Jawabnya: Rasulullah s.a.w. bersabda: Kubur itu pertama tempat yang menuju akhirat, maka bila selamat dalam kubur, maka yang dibelakangnya lebih ringan, dan jika tidak selamat dalam kubur maka yang di belakangnya lebih berat daripadanya.
Abdul-Hamid bin Mahmud Almughuli berkata: Ketika saya duduk bersama Ibn Abbas r.a. tiba-tiba datang kepadanya beberapa orang dan berkata: Kami rombongan haji, dan bersama kami ini ada seorang yang ketika sampai di daerah Dzatishshahifah tiba-tiba ia mati, maka kami siapkan segala keperluannya, dan ketika menggali kubur untuknya tiba-tiba ada ular sebesar lahad. Maka kami tinggalkan dan menggali lain tempat juga ada ular, maka kami biarkan dan menggali lain tempat juga kami dapatkan ular, maka kami biarkan, dan kini kami bertanya kepadamu bagaimanakah harus kami perbuat terhadap mayat itu? Jawab Ibn Abbas: Itu dari amal perbuatannya sendiri, lebih baik kamu kubur saja, demi Allah andaikan kamu menggali bumi ini semua nescaya akan kamu dapatkan ular di dalamnya.
Maka mereka kembali dan mengubur mayat itu di salah satu kubur yang sudah digali itu, dan ketika mereka kembali ke daerahnya mereka pergi kekeluarganya untuk mengembalikan barang-barangnya, sambil tanya kepada isterinya apakah amal perbuatan yang dilakukan oleh suaminya? Jawab isterinya: Dia biasa menjual gandum dalam karung, lalu dia mengambil sekadar untuk makanannya sehari, dan memasukkan tangkai-tangkai gandum itu ke dalam karung seberat apa yang diambilnya itu.
Berita ini menunjukkan bahwa kianat itu salah satu sebab siksa kubur, dan apa yang mereka lihat itu sebagai peringatan jangan sampai kianat. Ada keterangan bahwa bumi ini tiap hari berseru sampai lima kali:
1. Hai anak Adam anda berjalan di atas belakangku dan kembalimu di dalam perutku.
2. Hai anak Adam anda makan berbagai macam di atas belakangku dan anda akan dimakan ulat di dalam perutku.
3. Hai anak Adam anda tertawa di atas belakangku, dan akan menangis di dalam perutku.
4. Hai anak Adam anda bergembira di atas belakangku dan akan berduka di dalam perutku.
5. Hai anak Adam anda berbuat dosa di atas belakangku, maka akan tersiksa di dalam perutku.
Amr bin Dinar berkata: Ada seorang penduduk kota Madinah yang mempunyai saudara perempuan di hujung kota, maka sakitlah saudaranya itu kemudian mati, maka setelah diselesaikan persiapannya dibawa ke kubur, kemudian setelah selesai mengkuburkannya dan kembali pulang ke rumah ia teringat pada bekas yang dibawa dan tertinggal dalam kubur, maka ia minta bantuan orang untuk menggali kubur itu kembali, dan sesudah digali terjumpa bekasnya, ia berkata kepada orang yang membantunya itu: Tolong kau gali sebab saya ingin mengetahui bagaimana keadaan saudaraku ini, maka dibuka sedikit lahadnya, tiba-tiba dilihat kuburnya menyala api, maka segera ia meratakan kubur itu, dan kembali kepada ibunya, bertanya: Bagaimanakah kelakuan saudaraku dahulu itu? Ibunya berkata: Mengapakah kau menanyakan kelakuan saudaramu, padahal ia telah mati?
Anaknya tetap minta supaya diberi tahu tentang amal perbuatan saudaranya itu, lalu diberitahu bahwa saudaranya itu biasa mengakhirkan sembahyang dari waktunya, juga tidak dalam keadaan bersuci, dan diwaktu malam sering mengintai rumah-rumah tetangga untuk mendengarkan bicara-bicara mereka lalu disampaikan kepada orang lain sehingga mengadu-adu antara mereka, dan itulah sebabnya siksa kubur. Kerana itu siapa yang ingin selamat dari siksa harus menjauhkan diri dari sifat namimah adu-adu (mengadu domba di antara jiran tetangga dan lain orang) supaya selamat dari siksa kubur dan mudah baginya menjawab pertanyaan Malaikat Munkar Nakir.
Nabi s.a.w. bersabda: Seorang muslim
jika ditanya dalam kubur, maka ia terus membaca: Asyhadu an laa ilaha
illallah wa anna Muhammad abduhu warasuluhu, maka itulah yang tersebut
dalam firman Allah: Allah menetapkan orang-orang yang beriman dengan
kalimah yang teguh di mana hidup di dunia dan di akhirat (iaitu kalimah
laa iiaha illallah, Muhammad Rasulullah).
Dari ketetapan itu terjadi dalam tiga masa:1. Ketika melihat Malakulmaut.
2. Ketika menghadapi pertanyaan Munkar Nakir.
3. Ketika menghadapi hisab di hari qiamat.
Dan ketetapan ketika melihat Malakul maut dalam tiga hal:
1. Terpelihara dari kekafiran, dan mendapat taufiq dan istiqamah dalam tauhid sehingga keluar rohnya dalam Islam.
2. Diberi selamat oleh Malaikat bahwa ia mendapat rahmat.
3. Melihat tempatnya di syurga.
Dan ketetapan dalam kubur juga ada tiga hal:
1. Diberi ilham oleh Allah untuk menjawab dengan jawapan yang diredhai Allah.
2. Hilang rasa takut dangentar.
3. Melihat tempatnya di syurga sehingga kubur menjadi salah satu kebun syurga.
Adapun ketetapan ketika hisab juga dalam tiga hal:
1. Allah memberinya ilham sehingga dapat menjawab segala pertanyaan dengan benar.
2. Mudah dan ringan hisabnya.
3. Diampunkan segala dosanya.
Ada juga yang menyatakan bahwa ketetapan itu dalam empat masa:
1. Ketika mati.
2. Didalam kubur sehingga dapat menjawab pertanyaan tanpa gentar atau takut.
3. Ketika hisab.
4. Ketika berjalan di atas Sirat sehingga berjalan bagaikan kelajuan kilat.
Jika ditanya tentang soal kubur bagaimanakah bentuknya? Maka Ulamak telah membicarakannya dalam berbagai pendapatnya, sebahagian berkata: Pertanyaan itu hanya kepada roh tanpa jasad, dan di saat itu roh masuk ke dalam jasad hanya sampai di dada. Ada pendapat berkata: Rohnya di antara jasad dan katan. Dan yang sebaiknya seorang mempercayai adanya pertanyaan dalam kubur tanpa bertanyakan dan sibuk dengan caranya. Dan kita sendiri akan mengetahui bila kita sampai di sana.
Maka bila ada orang menolak adanya soal Munkar Nakir dalam kubur, maka penolakannya dari dua jalan:
1. Mereka berkata: Ia tidak mungkin menurut perkiraan akal, sebab menyalahi kebiasaan tabiat alam.
2. Atau ia berkata: Tidak ada dalil yang menguatkan.
Pendapat pertama bahwa ia tidak mungkin dalam akal, kerana menyalahi kebiasaan tabiat alam. Pendapat ini bererti meniadakan kenabian dan mukjizat, sebab para Nabi itu semuanya dari manusia biasa dan tabiat mereka sama, tetapi mereka telah dapat bertemu dengan Malaikat dan menerima wahyu, bahkan laut telah terbelah untuk Nabi Musa a.s. demikian pula tongkatnya menjadi ular, semua kejadian itu menyalahi tabiat alam, maka orang yang menolak semua itu bererti keluar dari Islam.
Jika ia berkata: Tidak ada dalil, maka hadis-hadis yang diterangkan sudah cukup untuk menjadi alasan bagi orang yang akan mahu menerima kenyataan. Firman Allah: Dan siapa yang mengabaikan peringatanKu (ajaranku) maka ia akan merasakan kehidupan yang sukar (kehidupan sukar ini ketika menghadapi pertanyaan dalam kubur).
Demikian pula ayat: Allah akan menetapkan hati orang-orang mukmin dengan kalimah yang teguh di dunia dan di akhirat. Dari Said bin Al-Musayyab dari Umar r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: Jika seorang mukmin telah masuk ke dalam kubur, maka didatangi oleh dua Malaikait yang menguji dalam kubur, lalu mendudukkannya dan bertanya, sedang ia mendengar suara derap kasut mereka ketika kembali, lalu ditanya oleh kedua Maiaikat itu: Siapa Tuhanmu, dan apakah agamamu, dan siapa Nabimu, lalu dijawab: Allah Tuhanku, dan agamaku Islam, dan Nabiku Nabi Muhammad s.a.w. Lalu Malaikat itu berkata: Allah yang menetapkan kau dalam kalimat itu, tidurlah dengan tenang hati. Itulah erti: Allah menetapkan mereka dalam kalimah hak. Adapun orang kafir zalim maka Allah menyesatkan mereka tidak memberi petunjuk taufiq pada mereka, sehingga ketika ditanya oleh Malaikat: Siapa Tuhanmu, apa agamamu dan siapa Nabimu, maka jawab orang kafir atau munafiq: Tidak tahu. Maka oleh Malaikat dikatakan: Tidak tahu, maka terus dipukul dengan pentung (pukul), sehingga jeritan suaranya terdengar semua yang di alam kecuali manusia dan jin. (Dan andaikan didengar oleh manusia pasti pengsan).
Abu Hazim dari Ibn Umar r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda kepada Umar: Bagaimanakah kau hai Umar jika didatangi oleh kedua Malaikat yang akan mengujimu di daiam kubur iaitu Munkar Nakir hitam keduanya kebiru-biruan siung keduanya mengguris bumi, sedang rambut keduanya sampai ke tanah dan suara keduanya bagaikan petir yang dahsyat, dan matanya bagaikan kilat yang menyambar? Umar bertanya: Ya Rasulullah apakah ketika itu saya cukup sedar sebagaimana keadaanku sekarang ini? Jawab Nabi s.a.w.: Ya. Berkata Umar: Jika sedemikian maka saya selesaikan keduanya dengan izin Allah. Nabi s.a.w. bersabda: Sesungguhnya Umar seorang yang mendapat taufiq.
Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi s.a.w. bersabda: Tiada seorang yang mati meiainkan ia mendengkur yang didengar oleh semua binatang kecuali manusia, dan andaikata ia mendengar pasti pengsan, dan bila dihantar ke kubur, maka jika ianya soleh (baik) berkata: Segerakanlah aku, andaikan kamu mengetahui apa yang didepanku daripada kebaikan nescaya kamu akan menyegerakan aku. Dan bila ia tidak baik maka berkata: Jangan terburu-buru, andaikan kamu mengetahui apa yang di depanku daripada bahaya nescaya kamu tidak akan terburu-buru. Kemudian jika telah ditanam dalam kubur, didatangi oleh dua Malaikat yang hitam kebiru-biruan datang dari arah kepalanya, maka ditolak oleh sembahyangnya: Tidak boleh datang dari arahku sebab adakalanya ia semalam tidak tidur kerana takut dari saat yang seperti ini, lalu datang dari bawah kakinya, maka ditolak oleh baktinya pada kedua orang tuanya: Jangan datang dari arahku, kerana ia biasa berjalan tegak kerana takut dari saat yang seperti ini, lalu datang dari kanannya, maka ditolak oleh sedekahnya: Tidak boleh datang dari arahku kerana ia biasa sedekah kerana takut dari saat yang seperti ini, lalu ia datang dari kirinya maka ditolak oleh puasanya: Jangan datang dari arahku, kerana ia biasa lapar dan haus kerana takut dari saat yang seperti ini, lalu ia dibangunkan bagaikan dibangunkan dari tidur.
Lalu ia ditanya: Bagaimana pendapatmu tentang orang yang membawa ajaran kepadamu itu?
la tanya: Siapakah itu?
Dijawab: Muhammad s.a.w.?
Maka dijawab: Saya bersaksi bahwa ia utusan Allah. Lalu berkata kedua Malaikat itu: Engkau hidup sebagai orang mukmin, dan mati juga mukmin. Lalu diluaskan kuburnya, dan dibukakan baginya segala kehormatan yang dikurniakan Allah kepadanya. Semoga Allah memberi kita taufiq dan dipelihara serta dihindarkan dari hawa nafsu yang menyesatkan, dan menyelamatkan kami dari siksa kubur, kerana Nabi s a.w. juga berlindung kepada Allah dari siksa kubur.
Aisyah r. a. berkata: Saya dahulunya tidak mengetahui adanya siksa kubur sehingga datang kepadaku seorang wanita Yahudi minta-minta, dan sesudah saya beri ia berkata: Semoga Allah melindungi kamu dari siksa kubur. Maka saya kira keterangannya itu termasuk tipuan kaum Yahudi, lalu saya ceritakan kepada Nabi s. a. w. maka Nabi s. a. w. memberitahu kepadaku bahwa siksa kubur itu hak benar, maka seharusnya seorang Islam berlindung kepada Allah dari siksa kubur, dan bersiap sedia untuk menghadapi kubur dengan amal yang salih, sebab selama ia masih hidup maka Allah telah memudahkan baginya segala amal salih.
Sebaliknya bila ia telah masuk dalam kubur, maka ia akan ingin kalau dapat diizinkan untuk melakukan satu hasanat saja, tetapi tidak diizinkan, sehingga ia sangat menyesal semata-mata, kerana itu seorang yang berakal harus berfikir dalam hal orang-orang yang telah mati, kerana orang-orang yang telah mati itu, mereka sangat ingin kalau dapat akan sembahyang dua rakaat berzikir dengan tasbih, tahmid dan tahlil, sebagaimana ketika di dunia, tetapi tidak diizinkan, lalu mereka hairan pada orang-orang yang masih hidup membazirkan waktu dalam permainan dan kelalaian semata-mata.
Wahai pembaca sekelian, jagalah dan siap-siapkan harimu, sebab ia sebagai pokok kekayaanmu, selama engkau mem perhatikan pokok kekayaanmu, maka mudah bagimu mendapatkan atau mencari untung laba, sebab kini dagangan akhirat agak sepi dan tidak laku, kerana itu rajin-rajinlah mengumpulkan sebanyak mungkin daripadanya, sebab akan tiba masa dagangan itu sangat berharga sebab pada saat ia berharga maka kita tidak akan dapat mencari atau mencapainya. Kami mohon semoga Allah memberi taufiq untuk bersiap-siap menghadapi saatnya, dan jangan sampai menjadikan kami dari golongan yang menyesal seningga ingin kembali ke dunia tetapi tidak diizinkan, juga semoga Tuhan memudahkan atas kami sakaratul maut, dan kesukaran kubur, demikian pula pada semua kaum muslimin dan muslimat. Amin.
02 October 2012
BUKTI MUSUH ISLAM DAH MULA TUNJUK TARING DI MALAYSIA
DAP tentang negara Islam, perjuangkan negara Kristian ?
Paderi-paderi membuat bulatan dan bersumpah untuk menjadikan Malaysia negara Kristian.
Ini adalah satu Majlis makan malam DAP yang
telah dianjurkan oleh DAP kawasan Parlimen Jelutong malam tadi (6 Mei
2011) semalam di Hotel Red Rock, Jln Macalister, Pulau Pinang untuk
meraikan Pastor-pastor dari Sarawak dan Luar Negara yang telah membantu
DAP di PRN Sarawak.
Seramai lebih kurang 100 orang yang terdiri
daripada petugas pusat khidmat AP Jelutong, para pastor dalam dan luar
negara dan ADUN Sarawak telah hadir termask Jeff Ooi AP DAP Jelutong,
dan Chiew Chiu Seng ADUN DAP Kidurong.
Kesemua Pastor yang lebih kurang 35 orang
telah mengadakan upacara angkat sumpah dgn membuat bulatan dan
bersentuhan tangan masing2 dan berikrar dalam bahasa inggeris iaitu
ingin menjadikan agama kristian sebagai agama rasmi negara dan Perdana
Menteri Malaysia adalah dari penganut agama kristian.
Pastor ini samada dari tempatan Sarawak atau luar negara adalah antara mereka yang telah membantu DAP berkempen di Sarawak.
Mereka berada di Pulau Pinang untuk
Konvensyen di Berjaya Hotel dan perjumpaan khas pada sebelah malam di
Pusat Kristian Pulau Pinang Jalan Khaw Sim Bee, Pulau Pinang.
Karpal Singh pernah meyuarakan tentangan
yang begitu hebat menentang Negara Islam atas alasan menegakkan negara
sekular, tapi majlis ini menunjukkan DAP bersama dengan pastor-pastor
Kristian yang bertekad untuk menegakkan sebuah negara Kristian di
Malaysia dengan Perdana Menterinya seorang Kristian.
JUMLAH MURTAD DARI ISLAM SEMAKIN HARI SEMAKIN BERTAMBAH DI MALAYSIA
Isu Murtad di Malaysia: Perlunya kaedah inovatif dan tegas |
26 September 2012
India Extreme yang menghina Allah & Muhammad berjaya diberkas
Berita Terkini!!! Rumah Gopinath Diserang kerana Hina Agama Islam…..
Admin dapat makluman bahawa rumah budak keling yang hina Islam dalam Fecebook tu dah diserang oleh ‘Ahli Jemaah Fisabilillah Klang" semalam..
Kalau tengok gambar yang dikirimkan kepada admin, pintu pagar rumah mamat tu terkopak dan kereta yang ada didepan rumah tu pun teruk dirosakkan..
Admin tak tahu lagi macam mana keadaan budak keling tu sekarang, tapi khabarnya Polis sampai awal ke rumah budak keling tu selepas ‘amukan’ pihak terbabit dilaporkan..
Dan Polis dikatakan dah ambil budak tu untuk disiasat atas kesalahan menghina umat Islam dan juga menimbulkan ketegangan diantara agama..
Sebelum ni, budak keling tu mendakwa laman Fecebook dia telah di “HACK” dan posting menghina Islam tu bukan dia yang buat.. Tapi setelah diselidik, kafir keling tu memang sejak awal lagi suka cari pasal..
Cuba baca apa yang budak tu kata dalam print screen di bawah ni.. Memang budak memang ni kuat menipu..
So.., Admin harap apa yang jadi ni boleh dijadikan pengajaran kepada kafir-kafir yang lain di Malaysia.. Jangan ingat umat Islam akan berdiam diri bila agamanya dihina..
Jangan ingat umat Islam lemah bila berpecah kerana fahaman politik..Demi Agama Islam seluruh umat Islam pasti bersatu
11 September 2012
Punca mengapa umat Islam berpecah belah di akhir zaman
Perpecahan Dan Penyatuan Umat
Perpecahan Umat
Fitnah yang muncul pada akhir zaman bahawa umat Islam berpecah-belah menjadi beberapa golongan, masing-masing mengaku kelompoknya yang benar, seperti halnya orang Yahudi dan orang Nasrani, mereka berpecah-belah dan mengaku bahawa hanya golongannya yang benar:
Dan orang-orang Yahudi di berkata: “Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan.” Dan orang-orang Nasrani berkata: “Orang-orang Yahudi tidak mempunyai suatu pegangan.” Padahal mereka (sama-sama) membaca al-Kitab. (al-Baqarah 2: 113)
Adapun dalil yang menjelaskan bahawa umat Islam pada akhir zaman pasti berpecah-belah di antaranya adalah hadis Anas bin Malik r.a., Nabi s.a.w. bersabda:
“Sesungguhnya bani Israil berpecah-belah menjadi tujuh puluh satu, dan sesungguhnya umat ini akan berpecah-belah menjadi tujuh puluh dua, semuanya di neraka kecuali satu, dan dia adalah jama’ah.” (Hadis Riwayat lbnu Majah, 3983. Disahihkan oleh al-Albani, di dalam Sahih Ibni Majah, 2/364)
Yang dimaksudkan sebagai jama’ah di dalam hadis ini adalah kembali kepada yang haq, atau sebagaimana yang diterangkan oleh Nabi s.a.w. iaitu orang yang berpijak kepada Sunnahku pada hari itu dan Sunnah para sahabatku.
Perpecahan umat Islam ini merupakan takdir kauni (kehendak Allah untuk menciptakannya) bahawa pada akhir zaman umat Nabi Muhammad s.a.w. pasti berpecah-belah, akan tetapi bukan bererti kita boleh berpecah-belah, sebagaimana dalil yang selalu dikumandangkan oleh kelompok ahli bid’ah dalam rangka menutup aib mereka, mereka berdalil dengan hadis palsu “ikhtilafu ummati rahmah” (perpecahan umat ini adalah rahmat). Ketahuilah bahawa perkataan itu bukan hadis Rasulullah s.a.w. akan tetapi merupakan hadis palsu. Syaikh al-Albani rahimahullah berkata: “Para pakar ahli hadis telah berusaha mencari sanad hadis ini akan tetapi tidak menemuinya.” (lihat Silsilah Ahadis ad-Dhoifah, 1/141)
Selain itu, dalil mereka ini juga amat tidak masuk akal, kerana mustahil orang yang berselisih dan berpecah-belah hidupnya penuh dengan rahmat. Bukankah pasangan suami-isteri bila berselisih pasti akan merasa gelisah dan terancam jiwanya, bagaimana pula berselisih dalam hal aqidah dan ibadah boleh merasa rahmat?! Oleh kerana itu ahli bid’ah dan orang yang fanatik golongan (hizbiyun yang suka berpuak-puak) merasa sakit hatinya bila dikritik kesalahannya.
Ketahuilah perpecahan umat ini merupakan ujian bagi orang yang beriman, sewajarnya mereka memilih jalan yang benar dan meninggalkan kelompok yang tersesat lainnya. Adapun dalil wajibnya kita bersatu, tidak boleb berpecah-belah dan bergolong-golongan (berpuak-puak):
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu kerana nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (Ali Imran, 3: 103)
“Sesungguhnya Allah meredhai kamu dalam tiga perkara dan membenci kamu tiga perkara: Dia meredhai kamu apabila kamu beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan sesuatu kepada-Nya, dan apabila kamu berpegang teguh kepada tali Allah semua dan kamu tidak berpecah-belah,...” (Hadis Riwayat Muslim, 3236)
Menyatukan Umat
Ayat dan hadis di atas menunjukkan cara untuk menyatukan umat Islam, iaitu kita harus kembali kepada tali Allah, sedangkan makna tali Allah ialah al-Qur’an dan Sunnah sebagaimana dijelaskan di dalam hadis:
“Kitab Allah adalah tali Allah yang menjulur dari langit ke bumi.” (Lihat Silsilah as-Shahihah, 5/37)
Adapun dalil yang menunjukkan bahawa as-Sunnah termasuk tali Allah, adalah dari sabda Nabi s.a.w.:
“Aku tinggalkan kepadamu dua perkara, kamu tidak akan tersesat selamanya iaitu Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya.” (Hadis Riwayat Imam Malik, 1395. Bersumber dari Umar bin Khaththob r.a. dan dihasankan oleh Syaikh al-Albani di dalam kitabnya Manzilatus Sunnah fil Islam, 1/18)
Pada zaman sekarang umat Islam tidak cukup hanya berpegang kepada al-Qur’an dan hadis yang sahih untuk menyatukan umat, kerana ahli bid’ah pun mengaku berpegang kepada al-Qur’an dan Sunnah, akan tetapi mereka berselisih dan berpecah-belah, kerana itu tidaklah umat Islam akan bersatu melainkan apabila di dalam berpegang kepada al-Qur’an dan hadis yang sahih disertai dengan pemahaman salafus soleh, dari kalangan para sahabat, tabi’in dan ahli hadis. Kerana jika tokoh umat memahami dalil nash dengan pemahaman salafus soleh nescaya mereka tidak akan berpecah-belah walaupun mereka berselisih dalam suatu masalah, kerana khilaf mereka jatuh pada masalah ijtihadiyah.
Adapun dalil wajibnya kita memahami dalil nash dengan kefahaman salafus soleh adalah sebagai berikut:
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.” (at-Taubah 9: 100)
Dalam ayat di atas Allah memuji sahabat dan orang yang mengikuti mereka dengan baik, yang sekarang dikenal dengan nama ahlus Sunnah wal jama’ah atau pengikut as-salafus soleh.
Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Maka barangsiapa yang menjumpai itu (perpecahan umat) hendaklah dia berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para khalifah yang menunjukkan kepada kebaikan dan mendapat petunjuk, gigitlah Sunnah ini dengan gigi geraham. (Hadis Riwayat at-Tirmidzi, 2600, dan lainnya. Disahihkan oleh Syaikh al-Albani. Lihat Silsilah as-Shahihah, 6/610)
Rasulullah s.a.w. tidak hanya berpesan kepada umatnya agar berpegang kepada Sunnahnya saja, akan tetapi kepada Sunnah sahabatnya pula.
Dari Abu Burdah r.a., Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Dan sahahatku adalah orang yang dapat dipercayai untuk umatku, maka jika mereka telah pergi, maka akan datang apa yang dijanjikan kepada umatku. (Hadis Riwayat Muslim, 4596)
Imam Nawawi rahimahullah berkata:
“Adapun makna “apa yang dijanjikan” iaitu adalah munculnya bid’ah, perkara baru dalam urusan agama, dan munculnya fitnah.” (Syarah Imam Muslim, 16/83)
Selanjutnya orang yang menolak pemahaman para sahabat maka akan diancam menjadi orang yang tersesat.
“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali” (an-Nisa’ 4: 115)
Syaikh al-Albani rahimahullah berkata:
“Benarlah apa yang dikatakan oleh Rasulullah s.a.w., bahawa umat Islam pada zaman sekarang (kecuali sedikit di antara mereka) tatkala mereka tidak berpegang teguh kepada kitab Allah dan Sunnah Nabi s.a.w., mereka tersesat dan hina, yang demikian itu kerana mereka berpegang kepada pendapat pemimpin mereka.
Tatkala terjadi perselisihan, pendirian mereka pada dasarnya kembali kepada pemimpin mereka, jika ada ayat yang sesuai dengan pemikiran/kehendak mereka, mereka ambil, jika tidak, mereka tolak. Bahkan sebahagian mereka berkata: “Setiap ayat atau hadis yang bertentangan dengan pendapat mereka, maka dimansukh (dihapus).” Semoga Allah merahmati Imam Malik rahimahullah, beliau berkata:
“Dan tidak akan baik umat pada akhir zaman ini melainkan apabila mereka kembali sebagaimana ulama pertama memperbaiki umat.” (Hajjatun Nabi 1/71)
Kesimpulannya para tokoh masyarakat hendaknya mengajak umat agar kembali kepada pemahaman salafus soleh tatkala mengambil dalil dan al-Qur’an dan as-Sunnah, agar umat tetap bersatu dan tidak timbul perasaan benar sendiri dan menyalahkan orang yang benar.
Tokoh umat sewajarnya sentiasa berhati-hati dalam memimpin umat jangan sampai menjadi penyebab kerosakan umat.
Dari Tsauban r.a., Rasulullah s.a.w. bersabda:
Sesungguhnya yang paling aku takutkan dari unmatku adalah para pemimpin yang menyesatkan. (Hadis Riwayat at-Tirmidzi, 2155. Disahihkan oleh al-Albani, di dalam Shahihul Jami’, 2316)
Tokoh umat hendaklah takut di hadapan pengadilan Allah pada saat pengikut mengadu pada hari kiamat. Rujuk surah Ibrahim [14]: 21-22 dan surat Ghofir [23]: 47-48, surat as-Saba’ [34]: 31-33. Mudah-mudahan Allah memberi petunjuk kepada kita semua, menjadi pemimpin yang mengajak umat kepada yang haq yang diredhai oleh Allah s.w.t..
“Dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) akan berkumpul menghadap ke hadirat Allah, lalu berkatalah orang-orang yang lemah kepada orang-orang yang sombong: "Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan daripada kami azab Allah (walaupun) sedikit saja? Mereka menjawab: "Seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri." Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu." Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.” (Surah Ibrahim 14: 21-22)
“Dan (ingatlah), ketika mereka berbantah-bantah dalam neraka, maka orang-orang yang lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri: "Sesungguhnya kami adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan dari kami sebahagian azab api neraka?” Orang-orang yang menyombongkan diri menjawab: "Sesungguhnya kita semua sama-sama dalam neraka kerana sesungguhnya Allah telah menetapkan keputusan antara hamba-hamba-(Nya).”” Surah (Mukmin 40: 47-48)
Perpecahan Umat
Fitnah yang muncul pada akhir zaman bahawa umat Islam berpecah-belah menjadi beberapa golongan, masing-masing mengaku kelompoknya yang benar, seperti halnya orang Yahudi dan orang Nasrani, mereka berpecah-belah dan mengaku bahawa hanya golongannya yang benar:
Dan orang-orang Yahudi di berkata: “Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan.” Dan orang-orang Nasrani berkata: “Orang-orang Yahudi tidak mempunyai suatu pegangan.” Padahal mereka (sama-sama) membaca al-Kitab. (al-Baqarah 2: 113)
Adapun dalil yang menjelaskan bahawa umat Islam pada akhir zaman pasti berpecah-belah di antaranya adalah hadis Anas bin Malik r.a., Nabi s.a.w. bersabda:
“Sesungguhnya bani Israil berpecah-belah menjadi tujuh puluh satu, dan sesungguhnya umat ini akan berpecah-belah menjadi tujuh puluh dua, semuanya di neraka kecuali satu, dan dia adalah jama’ah.” (Hadis Riwayat lbnu Majah, 3983. Disahihkan oleh al-Albani, di dalam Sahih Ibni Majah, 2/364)
Yang dimaksudkan sebagai jama’ah di dalam hadis ini adalah kembali kepada yang haq, atau sebagaimana yang diterangkan oleh Nabi s.a.w. iaitu orang yang berpijak kepada Sunnahku pada hari itu dan Sunnah para sahabatku.
Perpecahan umat Islam ini merupakan takdir kauni (kehendak Allah untuk menciptakannya) bahawa pada akhir zaman umat Nabi Muhammad s.a.w. pasti berpecah-belah, akan tetapi bukan bererti kita boleh berpecah-belah, sebagaimana dalil yang selalu dikumandangkan oleh kelompok ahli bid’ah dalam rangka menutup aib mereka, mereka berdalil dengan hadis palsu “ikhtilafu ummati rahmah” (perpecahan umat ini adalah rahmat). Ketahuilah bahawa perkataan itu bukan hadis Rasulullah s.a.w. akan tetapi merupakan hadis palsu. Syaikh al-Albani rahimahullah berkata: “Para pakar ahli hadis telah berusaha mencari sanad hadis ini akan tetapi tidak menemuinya.” (lihat Silsilah Ahadis ad-Dhoifah, 1/141)
Selain itu, dalil mereka ini juga amat tidak masuk akal, kerana mustahil orang yang berselisih dan berpecah-belah hidupnya penuh dengan rahmat. Bukankah pasangan suami-isteri bila berselisih pasti akan merasa gelisah dan terancam jiwanya, bagaimana pula berselisih dalam hal aqidah dan ibadah boleh merasa rahmat?! Oleh kerana itu ahli bid’ah dan orang yang fanatik golongan (hizbiyun yang suka berpuak-puak) merasa sakit hatinya bila dikritik kesalahannya.
Ketahuilah perpecahan umat ini merupakan ujian bagi orang yang beriman, sewajarnya mereka memilih jalan yang benar dan meninggalkan kelompok yang tersesat lainnya. Adapun dalil wajibnya kita bersatu, tidak boleb berpecah-belah dan bergolong-golongan (berpuak-puak):
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu kerana nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (Ali Imran, 3: 103)
“Sesungguhnya Allah meredhai kamu dalam tiga perkara dan membenci kamu tiga perkara: Dia meredhai kamu apabila kamu beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan sesuatu kepada-Nya, dan apabila kamu berpegang teguh kepada tali Allah semua dan kamu tidak berpecah-belah,...” (Hadis Riwayat Muslim, 3236)
Menyatukan Umat
Ayat dan hadis di atas menunjukkan cara untuk menyatukan umat Islam, iaitu kita harus kembali kepada tali Allah, sedangkan makna tali Allah ialah al-Qur’an dan Sunnah sebagaimana dijelaskan di dalam hadis:
“Kitab Allah adalah tali Allah yang menjulur dari langit ke bumi.” (Lihat Silsilah as-Shahihah, 5/37)
Adapun dalil yang menunjukkan bahawa as-Sunnah termasuk tali Allah, adalah dari sabda Nabi s.a.w.:
“Aku tinggalkan kepadamu dua perkara, kamu tidak akan tersesat selamanya iaitu Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya.” (Hadis Riwayat Imam Malik, 1395. Bersumber dari Umar bin Khaththob r.a. dan dihasankan oleh Syaikh al-Albani di dalam kitabnya Manzilatus Sunnah fil Islam, 1/18)
Pada zaman sekarang umat Islam tidak cukup hanya berpegang kepada al-Qur’an dan hadis yang sahih untuk menyatukan umat, kerana ahli bid’ah pun mengaku berpegang kepada al-Qur’an dan Sunnah, akan tetapi mereka berselisih dan berpecah-belah, kerana itu tidaklah umat Islam akan bersatu melainkan apabila di dalam berpegang kepada al-Qur’an dan hadis yang sahih disertai dengan pemahaman salafus soleh, dari kalangan para sahabat, tabi’in dan ahli hadis. Kerana jika tokoh umat memahami dalil nash dengan pemahaman salafus soleh nescaya mereka tidak akan berpecah-belah walaupun mereka berselisih dalam suatu masalah, kerana khilaf mereka jatuh pada masalah ijtihadiyah.
Adapun dalil wajibnya kita memahami dalil nash dengan kefahaman salafus soleh adalah sebagai berikut:
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.” (at-Taubah 9: 100)
Dalam ayat di atas Allah memuji sahabat dan orang yang mengikuti mereka dengan baik, yang sekarang dikenal dengan nama ahlus Sunnah wal jama’ah atau pengikut as-salafus soleh.
Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Maka barangsiapa yang menjumpai itu (perpecahan umat) hendaklah dia berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para khalifah yang menunjukkan kepada kebaikan dan mendapat petunjuk, gigitlah Sunnah ini dengan gigi geraham. (Hadis Riwayat at-Tirmidzi, 2600, dan lainnya. Disahihkan oleh Syaikh al-Albani. Lihat Silsilah as-Shahihah, 6/610)
Rasulullah s.a.w. tidak hanya berpesan kepada umatnya agar berpegang kepada Sunnahnya saja, akan tetapi kepada Sunnah sahabatnya pula.
Dari Abu Burdah r.a., Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Dan sahahatku adalah orang yang dapat dipercayai untuk umatku, maka jika mereka telah pergi, maka akan datang apa yang dijanjikan kepada umatku. (Hadis Riwayat Muslim, 4596)
Imam Nawawi rahimahullah berkata:
“Adapun makna “apa yang dijanjikan” iaitu adalah munculnya bid’ah, perkara baru dalam urusan agama, dan munculnya fitnah.” (Syarah Imam Muslim, 16/83)
Selanjutnya orang yang menolak pemahaman para sahabat maka akan diancam menjadi orang yang tersesat.
“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali” (an-Nisa’ 4: 115)
Syaikh al-Albani rahimahullah berkata:
“Benarlah apa yang dikatakan oleh Rasulullah s.a.w., bahawa umat Islam pada zaman sekarang (kecuali sedikit di antara mereka) tatkala mereka tidak berpegang teguh kepada kitab Allah dan Sunnah Nabi s.a.w., mereka tersesat dan hina, yang demikian itu kerana mereka berpegang kepada pendapat pemimpin mereka.
Tatkala terjadi perselisihan, pendirian mereka pada dasarnya kembali kepada pemimpin mereka, jika ada ayat yang sesuai dengan pemikiran/kehendak mereka, mereka ambil, jika tidak, mereka tolak. Bahkan sebahagian mereka berkata: “Setiap ayat atau hadis yang bertentangan dengan pendapat mereka, maka dimansukh (dihapus).” Semoga Allah merahmati Imam Malik rahimahullah, beliau berkata:
“Dan tidak akan baik umat pada akhir zaman ini melainkan apabila mereka kembali sebagaimana ulama pertama memperbaiki umat.” (Hajjatun Nabi 1/71)
Kesimpulannya para tokoh masyarakat hendaknya mengajak umat agar kembali kepada pemahaman salafus soleh tatkala mengambil dalil dan al-Qur’an dan as-Sunnah, agar umat tetap bersatu dan tidak timbul perasaan benar sendiri dan menyalahkan orang yang benar.
Tokoh umat sewajarnya sentiasa berhati-hati dalam memimpin umat jangan sampai menjadi penyebab kerosakan umat.
Dari Tsauban r.a., Rasulullah s.a.w. bersabda:
Sesungguhnya yang paling aku takutkan dari unmatku adalah para pemimpin yang menyesatkan. (Hadis Riwayat at-Tirmidzi, 2155. Disahihkan oleh al-Albani, di dalam Shahihul Jami’, 2316)
Tokoh umat hendaklah takut di hadapan pengadilan Allah pada saat pengikut mengadu pada hari kiamat. Rujuk surah Ibrahim [14]: 21-22 dan surat Ghofir [23]: 47-48, surat as-Saba’ [34]: 31-33. Mudah-mudahan Allah memberi petunjuk kepada kita semua, menjadi pemimpin yang mengajak umat kepada yang haq yang diredhai oleh Allah s.w.t..
“Dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) akan berkumpul menghadap ke hadirat Allah, lalu berkatalah orang-orang yang lemah kepada orang-orang yang sombong: "Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan daripada kami azab Allah (walaupun) sedikit saja? Mereka menjawab: "Seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri." Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu." Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.” (Surah Ibrahim 14: 21-22)
“Dan (ingatlah), ketika mereka berbantah-bantah dalam neraka, maka orang-orang yang lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri: "Sesungguhnya kami adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan dari kami sebahagian azab api neraka?” Orang-orang yang menyombongkan diri menjawab: "Sesungguhnya kita semua sama-sama dalam neraka kerana sesungguhnya Allah telah menetapkan keputusan antara hamba-hamba-(Nya).”” Surah (Mukmin 40: 47-48)
10 September 2012
Penasihat Utama (M.J.B.S.M) / MUAFAKAT MALAYSIA bersama Ayahanda-Ayahanda & Jemaah Utara Malaysia di Aidilfitri 2012
Berikut merupakan gambar-gambar yang sempat dirakamkan sepanjang Penasihat Utama : "Majlis Jemaah Bahtera Samudera Malaysia (M.J.B.S.M) / Pertubuhan Belia Muafakat Malaysia (MUAFAKAT) pulang berhari raya di kampong halamannya di Negeri Kedah Darul Aman sepanjang Aidilfitri 2012.Sila klik pada gambar untuk paparan yang lebih jelas :
( Paduka Ayahanda Cikgu Joe Al Yafie bersama Paduka Ayahanda Cikgu Zul Tikam Batu di rumahnya bertempat di Tikam Batu Sg Petani , Kedah Darul Aman.Paduka Ayahanda Cikgu Zul merupakan Penasihat Utama "Majlis Jemaah Tikam Batu dan Pengasas Pertubuhan PUTRA Malaysia"
Menuju ke Tikam Batu dan Kota Kuala Muda Sg Petani , Kedah Darul Aman |
Di Rumah Pengasas Pertubuhan PUTRA MALAYSIA Paduka Ayahanda Cikgu Zul di Tikam Batu Sg Petani,Kedah |
Sempat Solat Berjemaah di Masjid Pulau Sepom Tikam Batu Sg Petani , Kedah Darul Aman bersebelahan rumah Paduka Ayahanda Cikgu Zul "Majlis Jemaah Tikam Batu , Kedah ) |
Bersama Ayahanda Faizal Taman Selasih Kulim,Kedah Darul Aman di rumahnya. |
Ayahanda Ahmad Pisor @ Chon bersama Cucu Sulung Allahyarham Paduka Ayahanda Pak Long Burung (PLB) |
01 September 2012
Selamat Menyambut Hari Kemerdekaan Ke-55
Assalamualaikum dan Salam Jihad Fisabililah. Alhamdulillah. Negara Malaysia telah mencapai kemerdekaan yang ke-55 pada 31 Ogos 2012. Semoga Malaysia terus aman makmur dan maju jaya. Siapa tak sayang negara sendiri kan?
Setelah 55 tahun mengecapi kemerdekaan, Malaysia membangun dengan penuh bergaya. Pembangunan yang dicapai begitu pantas dan dinamik. Kekukuhan ekonomi dan perpaduan kaum menjadi kunci kepada keutuhan kemerdakaan yang telah dilalui. Rakyat menikmati agihan kestabilan politik, kemewahan ekonomi dan keadilan sosial yang sama dan seimbang. Pendidikan terus memacu rakyat untuk menjadi bangsa yang moden, beradab dan dihormati. Malaysia harum di pentas dunia sebagai sebuah negara membangun yang maju dan stabil.
Beberapa mercu tanda seperti projek pengeluaran kereta nasional pertama Proton Saga yang merintis industri permotoran negara, pembinaan Menara Berkembar Kuala Lumpur yang pernah diiktiraf sebagai di Menara Tertinggi Di Dunia, pembinaan Litar Antarabangsa Sepang yang berjaya menaikkan imej negara khususnya dalam penganjuran sukan lumba kereta Formula One selain mengangkat nama Petronas dalam melahirkan tenaga mahir dalam bidang permotoran dan pelbagai lagi mercu tanda dan kejayaan yang dicapai menjadi produk kebanggaan rakyat Malaysia.
Persediaan menghadapi badai langit terbuka telah dilakukan dengan penubuhan Koridor Raya MultiMedia (Multimedia Super Corridor) agar setanding dengan Lembah Silikon di Amerika Syarikat. Pencapaian rakyat Malaysia juga tidak kurang hebatnya apabila sekumpulan pendaki berjaya menawan puncak Everest pada 15 Mei 1997, berenang merentasi selat Inggeris pada 3 Ogos 2003, ekspedisi penerjunan di kutub utara pada 2003 dan ekspedisi solo menawan benua Anrtartika pada 2004. Pada 10 Oktober 2007, angkasawan Malaysia yang pertama telah dihantar ke Stesyen Angkasa Antarabangsa (ISS).
Suara Malaysia didengar di persada antarabangsa apabila suatu ketika, Malaysia mempelopori usaha menentang Dasar Apartheid di Afrika Selatan. Keamanan yang dicapai oleh negara dipohon oleh PBB untuk membawa misi tersebut di negara-negara seperti Congo (1960-1963), Somalia (1993-1994), Bosnia (1993-1998), Kampuchea (1991-1994), Angola (1991) dan Timor Leste (2006). Segala pencapaian cemerlang negara adalah cetusan pemimpin dan aspirasi rakyat yang digembeling bersama untuk menjadi Malaysia benar-benar cemerlang, gemilang dan terbilang.
Kini segala usaha yang digarap oleh seluruh lapisan rakyat menjadi hadiah yang amat berharga untuk sambutan 55 Tahun Kemerdekaan Malaysia. Menghadapi alaf baru yang penuh cabaran, rakyat Malaysia seharusnya lebih berwaspada. Biarpun suatu ketika dahulu, rakyat digembar-gemburkan dengan penjajahan bentuk baru melalui pengaruh pemikiran, ekonomi, sosial, adat dan budaya, ternyata, kini, penjajahan ke atas negara lemah dan mundur yang suatu ketika dahulu telah lama ditinggalkan oleh manusia bertamadun, kini kembali semula dalam bentuk dan alasan baru.
Kita juga dikepung oleh ledakan teknologi komunikasi maklumat dan era globalisasi yang menuntut lebih pengorbanan dan tanggungjawab daripada rakyat untuk terus mempertahankan kemerdekaan sedia ada. Dunia tanpa sempadan yang diperkenalkan kepada seluruh rakyat menuntut kita supaya lebih peka dengan persekitaran yang berlaku. Justeru, konsep Islam Hadhari yang diperkenalkan akan menjadi wadah untuk rakyat membangunkan negara dengan penuh keimanan kepada tuhan, berilmu, kehidupan yang harmoni, agihan kekayaan yang adil, bertamadun dan beretika.
"KAMI DARI MAJLIS JEMAAH BAHTERA SAMUDERA MALAYSIA & PERTUBUHAN BELIA MUAFAKAT MALAYSIA MENGUCAPKAN SELAMAT HARI KEMERDEKAAN YANG KE-55."
30 August 2012
Sejarah Seni Silat Pusaka Gayong Malaysia
Gelanggang Pusat Seni Silat Pusaka Gayong di Gurun, Kedah Darulaman.
Pertubuhan Seni Silat Pusaka Gayung Malaysia(PSSPGM) telah ditubuh dan didaftarkan pada tahun 1978. Pengasas-pengasas utamanya ialah Allahyarham Tuan Hj Yusof bin Salleh dan Encik Abd Majid bin Md Isa (PJK). Tuan Hj Yusof bin Salleh adalah Pengerusi pertubuhan ini dan Encik Abd Majid bin Mat Isa adalah Pengarah Guru-guru dan Jurulatih-jurulatih pertubuhan ini. Pertubuhan ini menggunakan Silat Gayung sebagai mata pelajarannya. Kedua-dua pengasas ini telah mempelajari Silat Gayung daripada Mahaguru Daing Uda Hashim dan anak-anaknya Meor Abd Aziz bin Daing Uda Hashim dan Dato' Meor Abd Rahman bin Daing Uda Hashim bermula pada tahun 1956 di Kedah Darulaman .
Seni Belian
Pertubuhan Seni Silat Pusaka Gayung Malaysia(PSSPGM) telah ditubuh dan didaftarkan pada tahun 1978. Pengasas-pengasas utamanya ialah Allahyarham Tuan Hj Yusof bin Salleh dan Encik Abd Majid bin Md Isa (PJK). Tuan Hj Yusof bin Salleh adalah Pengerusi pertubuhan ini dan Encik Abd Majid bin Mat Isa adalah Pengarah Guru-guru dan Jurulatih-jurulatih pertubuhan ini. Pertubuhan ini menggunakan Silat Gayung sebagai mata pelajarannya. Kedua-dua pengasas ini telah mempelajari Silat Gayung daripada Mahaguru Daing Uda Hashim dan anak-anaknya Meor Abd Aziz bin Daing Uda Hashim dan Dato' Meor Abd Rahman bin Daing Uda Hashim bermula pada tahun 1956 di Kedah Darulaman .
SALASILAH PEWARISAN PUSAKA GAYONG
Gayong,
nama seorang hulubalang melayu yang teragong. Dia berpegang teguh pada
amanah dan perintah Allah, seterusnya melahirkan Seni Gayong.
Seni Gayong, Tujuh hulubalang adik beradik belayar di Lautan Tujuh. Mereka berpantun ditengah lautan katanya:
Seni Gayong, Tujuh hulubalang adik beradik belayar di Lautan Tujuh. Mereka berpantun ditengah lautan katanya:
Pecah Gayong di dalam dulang,
Dulang hanyut di lautan tujuh,
Perpecahan Gayong perpecahan sayang,
Di satu masa kita akan kembali bersatu dan tegoh.
Mereka berpecah di seluruh Tanah Besar Melayu. Namanya DaingJalak, Daing Celak, Daing Merawak, Daing Mempawah, Daing Telani, Daing Pelonggi dan Daing Kuning.
Daing
Kuning mewarisi kepada Long Che Ngah tambah kemudian Long Che Ngah
tambah mewarisi kepada Daing Uda Muhamad Hashim, di sinilah tertubuhnya
Silat Seni Gayong.
Silat Seni Gayong ditubuhkan pada tahun 1938, dengan usaha Dato' Daeng Uda Mohammad Hashim bersama anak-anaknya iaitu Daeng Meor Abd Aziz dan Daeng Meor Abd Rahman (Mahaguru Dato' Meor Abd Rahman berpusat di Ayer Kuning, Taiping, Perak.
Pada tahun 1940, Dato' Meor Abd Rahman telah mengembangkan silat di Singapura.
Pada tahun 1950, Dato' Meor Abd Aziz telah mengembangkan Silat Seni Gayong di Seberang Perai, Pulau Pinang.
Pada tahun 1955, Allahyarham Tunku Kassim(Tunku Laksamana) telah membawa Dato' Meor Abdul Rahman dan ahli-ahli Silat Seni Gayong dari Singapura membuat persembahan di Istana Sultan Kedah dan menyertai Gayong.
Silat Seni Gayong ditubuhkan pada tahun 1938, dengan usaha Dato' Daeng Uda Mohammad Hashim bersama anak-anaknya iaitu Daeng Meor Abd Aziz dan Daeng Meor Abd Rahman (Mahaguru Dato' Meor Abd Rahman berpusat di Ayer Kuning, Taiping, Perak.
Pada tahun 1940, Dato' Meor Abd Rahman telah mengembangkan silat di Singapura.
Pada tahun 1950, Dato' Meor Abd Aziz telah mengembangkan Silat Seni Gayong di Seberang Perai, Pulau Pinang.
Pada tahun 1955, Allahyarham Tunku Kassim(Tunku Laksamana) telah membawa Dato' Meor Abdul Rahman dan ahli-ahli Silat Seni Gayong dari Singapura membuat persembahan di Istana Sultan Kedah dan menyertai Gayong.
Pada tahun 1956 Pak Lang Yusuff Salleh dan saudara-saudaranya menyertai Silat Seni Gayong melalui Dato' Meor Abd Aziz.
Pada bulan April 1957, Abd Majid Md Isa menyertai Silat Seni Gayong, berlatih dengan Guru Latih Ismail Mansor selama setahun dan pada tahun 1958 digantikan dengan Cikgu Qamari Melan dari Singapura.
Pada tahun 1959, Dato' Meor Abd Rahman bersama Dato' Oon Jaafar dan ketua-ketua Silat Seni Gayong Singapura dan Johor membuat lawatan ke Kedah, dan membawa Abd Majid Md Isa ke Singapura untuk menjalani latihan selama setahun di Pusat Latihan Silat Seni Gayong Singapura.
Pada tahun 1960, Abd Majid Md Isa dilantik menjadi Guru Latih, seterusnya menjadi Guru Latih di Kedah, Perlis dan Pulau Pinang. Ramai muda-mudi di Kedah menyertainya iaitu Cikgu Ramli Ibrahim, Awang Daud, Ibrahim Abdullah, Hashim Muhamad, Ismail Chik, Samad Said, Ahmad Lazim serta lain-lain lagi.
Pada tahun 1961, Abd Majid Md Isa sekali lagi dipanggil oleh Dato' Meor Abd Rahman ke Singapura untuk menjalani latihan bermain senjata seperti pisau, keris, sembat, seterusnya dilantik menjadi Guru Latih tertinggi di seluruh Malaysia, ditugaskan mengajar Silat Seni Gayong.
Pada tahun 1962, Abd Majid Mat Isa, Ramli Mat Araff, Ramli Ibrahim dan Kamsiah Rashid telah dibawa oleh Dato' Meor Abd Rahman dari Kedah ke Singapura untuk membuat persembahan silat dan mendapat sambutan dari seluruh masyarakat melayu.
Pada tahun 1963, Pertubuhan Silat Seni Gayong Malaysia didaftarkan dan diluluskan dengan nombor pendaftarannya 361 di Johor Baharu atas usaha Dato' Oon Jaafar.
Pada tahun 1964, Perdana Gayong Pertama diadakan di Stadium Alor Setar, Kedah. Wang pungutan sebanyak RM 12,000 telah berjaya dipungut atas usaha Cikgu Md Nanyan Saad, Cikgu Othman Hanafiah dan lain-lain lagi.
Pada tahun 1965, Abd Majid Mat Isa melangsungkan perkahwinan dengan Enah bt Yaman, dan pada tahun ini juga Abd Majid Mat Isa bersama-sama Dato' Meor Abd Rahman, Siti Kalsom dan Md Khir Saad pergi ke Trengganu dan Kelantan untuk mengembangkan Silat seni Gayong.
Pada tahun 1976, Abd Majid Mat Isa, bersama-sama 12 orang ahli Seni Silat Gayong telah mengadakan pertunjukan di Medan, Indonesia.
Pada Ogos 1977, Abd majid Mat Isa telah dipecat daripada Guru Latih Tertinggi oleh Dato' Meor Abd Rahman.
Pada bulan April 1957, Abd Majid Md Isa menyertai Silat Seni Gayong, berlatih dengan Guru Latih Ismail Mansor selama setahun dan pada tahun 1958 digantikan dengan Cikgu Qamari Melan dari Singapura.
Pada tahun 1959, Dato' Meor Abd Rahman bersama Dato' Oon Jaafar dan ketua-ketua Silat Seni Gayong Singapura dan Johor membuat lawatan ke Kedah, dan membawa Abd Majid Md Isa ke Singapura untuk menjalani latihan selama setahun di Pusat Latihan Silat Seni Gayong Singapura.
Pada tahun 1960, Abd Majid Md Isa dilantik menjadi Guru Latih, seterusnya menjadi Guru Latih di Kedah, Perlis dan Pulau Pinang. Ramai muda-mudi di Kedah menyertainya iaitu Cikgu Ramli Ibrahim, Awang Daud, Ibrahim Abdullah, Hashim Muhamad, Ismail Chik, Samad Said, Ahmad Lazim serta lain-lain lagi.
Pada tahun 1961, Abd Majid Md Isa sekali lagi dipanggil oleh Dato' Meor Abd Rahman ke Singapura untuk menjalani latihan bermain senjata seperti pisau, keris, sembat, seterusnya dilantik menjadi Guru Latih tertinggi di seluruh Malaysia, ditugaskan mengajar Silat Seni Gayong.
Pada tahun 1962, Abd Majid Mat Isa, Ramli Mat Araff, Ramli Ibrahim dan Kamsiah Rashid telah dibawa oleh Dato' Meor Abd Rahman dari Kedah ke Singapura untuk membuat persembahan silat dan mendapat sambutan dari seluruh masyarakat melayu.
Pada tahun 1963, Pertubuhan Silat Seni Gayong Malaysia didaftarkan dan diluluskan dengan nombor pendaftarannya 361 di Johor Baharu atas usaha Dato' Oon Jaafar.
Pada tahun 1964, Perdana Gayong Pertama diadakan di Stadium Alor Setar, Kedah. Wang pungutan sebanyak RM 12,000 telah berjaya dipungut atas usaha Cikgu Md Nanyan Saad, Cikgu Othman Hanafiah dan lain-lain lagi.
Pada tahun 1965, Abd Majid Mat Isa melangsungkan perkahwinan dengan Enah bt Yaman, dan pada tahun ini juga Abd Majid Mat Isa bersama-sama Dato' Meor Abd Rahman, Siti Kalsom dan Md Khir Saad pergi ke Trengganu dan Kelantan untuk mengembangkan Silat seni Gayong.
Pada tahun 1976, Abd Majid Mat Isa, bersama-sama 12 orang ahli Seni Silat Gayong telah mengadakan pertunjukan di Medan, Indonesia.
Pada Ogos 1977, Abd majid Mat Isa telah dipecat daripada Guru Latih Tertinggi oleh Dato' Meor Abd Rahman.
Pada April 1978, Pertubuhan Seni Silat Pusaka Gayong Malaysia ditubuhkan dengan no. pendaftaran 1756.
Pada mulanya hanya 6 cawangan ditubuhkan iaitu 5 di Kedah dan 1 di
Perlis dengan ahli seramai 200 orang. Pertubuhan ini bergerak dengan
baik pada mulanya, Ia dapat menyusun mesyuarat agong selama 10 tahun,
tetapi akhirnya tidak dapat bergerak kerana banyak cawangan dibubarkan
pendaftarannya.
Pada tahun 1994, Pertubuhan Silat Seni Gayong Malaysia berpecah menjadi dua, maka lahirlah Silat Seni Gayong Warisan Serantau yang dipimpin oleh Encik Badekrulzaman.
Pada 31 Disember 1994, Pertubuhan Gayong Malaysia telah mengadakan Perdana Gayong kali ke2 dan dirasmikan oleh DYMM Sultan Kedah.
Cawangan-cawangan yang didaftarkan 6 cawangan di Kedah, 1 di Perlis, 7 di Pulau Pinang, 1 di Selangor, 1 di Johor, 1 di Melaka, 2 di Trengganu, 5 di Pahang, dan 10 di Kelantan. Ahli-ahlinya lebih kurang 10, 000 orang.
Perrtubuhan Seni Silat Pusaka Gayong masih berjalan dengan baik dan dapat mengadakan kursus-kursus pelajaran, persembahan silat serta menyertai pertandingan-pertandingan silat seni dan menjuarainya setiap tahun.
Walaupun Dato' Meor Abd Rahman dan Pak Lang Yusuff telah meninggal dunia, usaha untuk menyatukan gayong masih tidak berjaya. Oleh itu marilah kita bersama-sama berusaha dan mengembelingkan usaha memajukan pertubuhan ini. Walaupun apa terjadi kita akan terus berusaha menyatukan kembali gayong kita melaui Adat Istiadat Gayong agar tercapai perpaduan bangsa Melayu. Insyaallah kita akan berjaya dengan berkat kesabaran dan keimanan, Allah akan memberi pertolongan akan niat baik kita ini.
Pada tahun 1994, Pertubuhan Silat Seni Gayong Malaysia berpecah menjadi dua, maka lahirlah Silat Seni Gayong Warisan Serantau yang dipimpin oleh Encik Badekrulzaman.
Pada 31 Disember 1994, Pertubuhan Gayong Malaysia telah mengadakan Perdana Gayong kali ke2 dan dirasmikan oleh DYMM Sultan Kedah.
Cawangan-cawangan yang didaftarkan 6 cawangan di Kedah, 1 di Perlis, 7 di Pulau Pinang, 1 di Selangor, 1 di Johor, 1 di Melaka, 2 di Trengganu, 5 di Pahang, dan 10 di Kelantan. Ahli-ahlinya lebih kurang 10, 000 orang.
Perrtubuhan Seni Silat Pusaka Gayong masih berjalan dengan baik dan dapat mengadakan kursus-kursus pelajaran, persembahan silat serta menyertai pertandingan-pertandingan silat seni dan menjuarainya setiap tahun.
Walaupun Dato' Meor Abd Rahman dan Pak Lang Yusuff telah meninggal dunia, usaha untuk menyatukan gayong masih tidak berjaya. Oleh itu marilah kita bersama-sama berusaha dan mengembelingkan usaha memajukan pertubuhan ini. Walaupun apa terjadi kita akan terus berusaha menyatukan kembali gayong kita melaui Adat Istiadat Gayong agar tercapai perpaduan bangsa Melayu. Insyaallah kita akan berjaya dengan berkat kesabaran dan keimanan, Allah akan memberi pertolongan akan niat baik kita ini.
"GAYUNG BERGAYUT KATA BERSAHUT"
BIODATA GURU LATIH KANAN SILAT PUSAKA GAYUNG MALAYSIA
Abd Majid Bin Md Isa,
dilahirkan pada 55 tahun yang lalu. Berasal dari Kg Kepala Bukit,
Gurun, Kedah Darulaman. Mula bergiat dalam Seni Silat Gayung pada 1956,
melalui Mahaguru Meor Abd Aziz, Daing Uda Mohd Hashim (Bapa) serta Tuan
Guru Haji Hussain Dol (seorang alim ulama).
Beliau
telah diarahkan oleh Mahaguru Meor Abd Rahman (adik Mahaguru Abd Aziz)
dan Allahyarham Dato' Oon Jaafar mendalami ilmu persilatan ini di pusat
latihan Seni Silat Gayung School Wood Land Singapura pada tahun 1959,
selama setahun. Setelah segalanya selesai beliau pulang ke Kedah dan
menjadi jurulatih di sana sebagai Guru Tertinggi pada tahun 1960.
Pada
penghujung tahun 1961 sekali lagi beliau ke Singapura mendalami ilmu
bermain senjata (keris) dan paada pertengahan 1962, beliau pulang semula
ke Kedah dan di sini beliau melatih murid-murid bermain senjata
sehingga kini.
Tempat-tempat yang pernah beliau
ajar seperti di Johor, Negeri Sembilan, Melaka, Pahang, Trengganu,
Kelantan, Selangor, Perak, Perlis, Penang dan Medan Indonesia. Beliau
mempunyai anak seramai 10 orang (7 lelaki dan 3 perempuan)
Seni Belian
Pelajaran
ini diajar kepada orang tertentu sahaja, sebab ia menggunakan ilmu
kebatinan. Orang yang mempelajari Seni Belian ini hendaklah beramal
Qulhuallah 70 ribu dan ayat sembilan 17 kali sehari semalam. Apabila
kita dalam keadaan terdesak atau terpaksa, kita akan mendapat
pertolongan dari Allah dan permainan kita bertukar bermain seperti
harimau.
SASARAN MAUT BAHAGIAN DEPAN
SARAN MAUT BAHAGIAN BELAKANG